3.10.2013

Pemimpin Negara yang dibenci sepanjang sejarah

Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah apa lagi menjadi seorang pemimpin negara. setiap kebijakannya bisa berdampak pada negara, disanjung bahkan di benci oleh rakyat bahkan dunia. Berikut ini adalah pemimpin negara yang dinilai buruk dan dibenci sepanjang sejarah.

1. Saloth Sar (Pol Pot)

Saloth Sar, yang lebih dikenal sebagai Pol Pot, adalah pemimpin Khmer Merah dan Perdana Menteri Kamboja dari 1976 hingga 1979. Pemerintahannya banyak disalahkan untuk kematian sekitar 2 juta warga Kamboja, meski perkiraan jumlahnya beragam. Pada 13 Mei 1976 Pol Pot dilantik sebagai Perdana Menteri Kamboja dan mulai menerapkan perubahan sosialis terhadap negara tersebut. 
Saat Khmer Merah mendapatkan kekuasaan, mereka mengevakuasi rakyat dari perkotaan ke pedesaan di mana mereka dipaksa hidup dalam ladang-ladang yang ditinggali bersama. Rezim Pol Pot sangat kritis terhadap oposisi maupun kritik politik, ribuan politikus dan pejabat dibunuh, dan Phnom Penh pun ikut berubah menjadi kota hantu yang penduduknya banyak meninggal akibat kelaparan, penyakit atau eksekusi, jumlah korbanya jiwa mencapai sekitar 2 juta orang.
  
2. Adolf Hitler
 Adolf Hitler adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi. Ia menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945 dan diktator Jerman Nazi (bergelar Führer und Reichskanzler) mulai tahun 1934 sampai 1945. Hitler menjadi tokoh utama Jerman dalam Perang Dunia II di Eropa, dan Holocaust.

Tujuan Hitler adalah mendirikan Orde Baru hegemoni Jerman Nazi yang absolut di daratan Eropa. Ia memerintahkan Jerman dipersenjatai kembali dan Wehrmacht menginvasi Polandia pada bulan September 1939, menyebabkan pecahnya Perang Dunia II di Eropa. Di bawah pemerintahan Hitler, pada tahun 1941 pasukan Jerman dan sekutu Eropanya menduduki sebagian besar Eropa dan Afrika Utara. 

Kebijakan Hitler yang supremasis dan termotivasi oleh ras mengakibatkan kematian sekitar 50 juta orang selama Perang Dunia II, termasuk 6 juta kaum Yahudi dan 5 juta etnis "non-Arya" yang pemusnahan sistematisnya diperintahkan oleh Hitler dan rekan-rekan terdekatnya.

3. George Walker Bush
George Walker Bush adalah Presiden Amerika Serikat ke-43. Ia dilantik 20 Januari 2001 setelah terpilih lewat pemilu presiden tahun 2000 dan terpilih kembali pada pemilu presiden tahun 2004. Jabatan kepresidenan kedua kalinya berakhir pada 20 Januari 2009. Sebelumnya, ia adalah Gubernur Texas ke-46 (1995-2000). Jabatan ini ditinggalkan sesaat setelah dirinya terpilih sebagai presiden. 

Bush yang menggambarkan dirinya sebagai "presiden perang". Terjadinya Peristiwa 9 September (serangan terhadap WTC) dijadikannya alasan untuk memerintahkan invasi terhadap Afganistan pada tahun 2001 untuk membebaskan Afganistan dari rezim Taliban dan Irak pada tahun 2003 untuk menjatuhkan pemerintah Saddam Hussein. Hingga Agustus 2006 konflik di Irak masih belum berakhir akibat serangan-serangan dari para pemberontak. Amerika Serikat telah menghabiskan $ 704 000 000 000 hanya di Irak, selain itu, lebih dari 5000 tentara dan ribuan rakyat sipil mati dalam perang yang tidak populer.

4. Joseph Stalin
Iosif (Josef) Vissarionovich Stalin adalah pemimpin Uni Soviet dan seorang diktator yang sangat lalim, dikenal juga dengan sebutan "Manusia Baja" (Stalin atau Steel Man). Ia diperkirakan telah memerintahkan pembunuhan sekitar 30 juta jiwa penduduk Rusia dan negara-negara sekitarnya. Ia juga dikenal sebagai orang yang membenci agama. Awalnya ia masuk seminari di Tbilisi, namun ia kemudian menjadi tidak percaya adanya Tuhan setelah membaca buku Asal-usul Spesies karya Charles Darwin.

sebagai pemimpin Uni Soviet, Stalin memperlakukan saingannya atau siapapun yang tidak sependapat dengannya secara kejam dan tidak manusiawi, terutama pada masa pembersihan besar-besaran di Uni Soviet yang memakan banyak korban jiwa. Mereka semua dihukum mati dengan alasan musuh negara Soviet atau dijebloskan ke dalam kamp-kamp kerja paksa atau penjara. Kamp tahanan Gulag adalah salah satu saksi bisu kejamnya Stalin pada masa Teror Besar di Uni Soviet.

0 komentar:

Posting Komentar